Lupa hari apa ini diceritain yang pasti pas pelajaran bip di tempat les gue. Bip itu semacam kayak bk gitulah cuma lebih ke-islam.
Jadi gue diceritain gini......
Pada suatu hari ada seorang anak yang sangat nakal. Ayahnya hanya bisa geleng kepala melihatnya. Lalu suatu ketika ayahnya itu pun mendatangi anaknya dan memberi anak itu sebuah palu dan sekantung penuh berisi paku.
"Nak ambil palu dan kantung yang penuh paku ini. Tiap kali kamu berbuat kenakalan tancapkan satu paku pada pohon besar di sana."
Dan anaknya mengambil pemberian ayahnya tersebut. Hari demi hari pun berlalu, tiap kali anak itu berbuat kenakalan ia menancapkan satu paku. Tiba saat ayahnya lewat di depan pohon besar itu dan melihat banyak sekali paku sampai tidak ada tempat lagi untuk menancapkannya. Saat bertemu anaknya dipanggillah anak tersebut.
"Nak coba lihat pohon besar itu. Apa yang kamu lihat?"
"Pohon yang penuh dengan paku yah."
"Apakah kamu sadar bahwa kamu sudah melakukan banyak kenakalan hingga pohon itu penuh dengan paku?"
Anaknya pun terdiam...........lalu menjawab "Iya ayah. Aku baru sadar. Banyak sekali kenakalan yang telah aku perbuat." *tertunduk sedih*
"Apa kamu mau menghapus kenakalan kamu itu dengan kebaikan?"
"Mau yah. Sangat mau."
"Tiap kali kamu berbuat satu kebaikan cabutlah satu paku di pohon besar itu."
"Baik yah."
Hingga tiba saat ayahnya lewat di pohon besar itu dan semua paku yang ada telah habis dicabut. Anak itu pun mendatangi ayahnya.
"Yah liat aku sudah berhasil :)"
"Bagus nak. Tapi coba kamu liat pohon itu lagi. Apa yang berubah dari bentuk awal pohon itu?"
Anak itu berpikir dan menjawab "Bekas yah. Bekas tancapan paku masih ada di pohon itu."
"Itulah yang harus kamu perhatikan. Tiap kali kamu berbuat kenakalan atau hal hal yang tidak baik lainnya maka itu akan tetap membekas di ingatan bahkan hati kamu sekalipun kamu telah menutupinya dengan kebaikan. Maka lain kali berpikirlah dahulu sebelum kamu berbuat kenakalan..."
Lalu anak itu memeluk ayahnya, menangis.
"Terima kasih yah atas bimbingan, kasih sayang, serta perhatianmu yang begitu besar :')"
Sumpah pas denger cerita ini gue berkaca kaca dan rasanya langsung mau berbuat banyak kebaikan. Emang bener kesalahan yang kita lakuin sekecil apapun pasti keinget, sedangkan kebaikan yang besar aja kadang bisa kita lupain dengan cepat.
Intinya....
Sebelum lo melakukan sesuatu hal yang syafaatnya ga ada sama sekali mending gausah, apalagi berbuat yang merugikan diri sendiri di akhirat nanti.
Thanks for reading :-)
xoxo
nadya.
Jadi gue diceritain gini......
Pada suatu hari ada seorang anak yang sangat nakal. Ayahnya hanya bisa geleng kepala melihatnya. Lalu suatu ketika ayahnya itu pun mendatangi anaknya dan memberi anak itu sebuah palu dan sekantung penuh berisi paku.
"Nak ambil palu dan kantung yang penuh paku ini. Tiap kali kamu berbuat kenakalan tancapkan satu paku pada pohon besar di sana."
Dan anaknya mengambil pemberian ayahnya tersebut. Hari demi hari pun berlalu, tiap kali anak itu berbuat kenakalan ia menancapkan satu paku. Tiba saat ayahnya lewat di depan pohon besar itu dan melihat banyak sekali paku sampai tidak ada tempat lagi untuk menancapkannya. Saat bertemu anaknya dipanggillah anak tersebut.
"Nak coba lihat pohon besar itu. Apa yang kamu lihat?"
"Pohon yang penuh dengan paku yah."
"Apakah kamu sadar bahwa kamu sudah melakukan banyak kenakalan hingga pohon itu penuh dengan paku?"
Anaknya pun terdiam...........lalu menjawab "Iya ayah. Aku baru sadar. Banyak sekali kenakalan yang telah aku perbuat." *tertunduk sedih*
"Apa kamu mau menghapus kenakalan kamu itu dengan kebaikan?"
"Mau yah. Sangat mau."
"Tiap kali kamu berbuat satu kebaikan cabutlah satu paku di pohon besar itu."
"Baik yah."
Hingga tiba saat ayahnya lewat di pohon besar itu dan semua paku yang ada telah habis dicabut. Anak itu pun mendatangi ayahnya.
"Yah liat aku sudah berhasil :)"
"Bagus nak. Tapi coba kamu liat pohon itu lagi. Apa yang berubah dari bentuk awal pohon itu?"
Anak itu berpikir dan menjawab "Bekas yah. Bekas tancapan paku masih ada di pohon itu."
"Itulah yang harus kamu perhatikan. Tiap kali kamu berbuat kenakalan atau hal hal yang tidak baik lainnya maka itu akan tetap membekas di ingatan bahkan hati kamu sekalipun kamu telah menutupinya dengan kebaikan. Maka lain kali berpikirlah dahulu sebelum kamu berbuat kenakalan..."
Lalu anak itu memeluk ayahnya, menangis.
"Terima kasih yah atas bimbingan, kasih sayang, serta perhatianmu yang begitu besar :')"
Sumpah pas denger cerita ini gue berkaca kaca dan rasanya langsung mau berbuat banyak kebaikan. Emang bener kesalahan yang kita lakuin sekecil apapun pasti keinget, sedangkan kebaikan yang besar aja kadang bisa kita lupain dengan cepat.
Intinya....
Sebelum lo melakukan sesuatu hal yang syafaatnya ga ada sama sekali mending gausah, apalagi berbuat yang merugikan diri sendiri di akhirat nanti.
Thanks for reading :-)
xoxo
nadya.
Comments
Post a Comment