Hai selamat bertemu lagi, aku sudah lama menghindarimu.
Ketika lo sadar kalo ada yang liatin lo dari kejauhan.
Ketika lo tersenyum saat foto sama temen deket lo dan ga sadar ada yang mengagumi senyum lo itu.
Ketika lo gatau kalo ada orang yang peduli sama lo. Jauh lebih dari lo peduli sama orang lain, yang bahkan orang lain itu ga peduli sama lo.
Ketika lo sadar detak jantung lo dua kali bahkan tiga atau empat kali lebih cepat, saat lo denger nama dia disebut.
Ketika lo terlambat menyadari sesuatu yang harusnya disadari dari awal.
Ketika lo bingung apa yang harus lo pilih.
Ketika lo kecewa dengan sikap temen deket lo.
Ketika lo sadar rasanya kehilangan.
Ketika lo ngeluarin semua unek unek lo ke orang yang ga salah apa-apa.
Ketik lo ga menghargai sedikit waktu yang sebenernya berharga, sampai lo sadar semuanya udah berlalu.
Ketika air mata lo jatuh tanpa sebab.
Ketika gue sadar bahwa kita ga akan pernah jadi kita.
Ketika lo muak dengan "gue ngerti kok perasaan lo", karena pada kenyataannya lo ga ngerti dan ga ngerasain apa yang gue rasain.
Dan kita semestinya terus melangkah maju, bukan berjalan mundur atau bahkan hanya untuk menoleh ke belakang.
Karena kita baru akan ngerti, ketika kita udah ngerasain hal itu sendiri.
Ketika lo sadar kalo ada yang liatin lo dari kejauhan.
Ketika lo tersenyum saat foto sama temen deket lo dan ga sadar ada yang mengagumi senyum lo itu.
Ketika lo gatau kalo ada orang yang peduli sama lo. Jauh lebih dari lo peduli sama orang lain, yang bahkan orang lain itu ga peduli sama lo.
Ketika lo sadar detak jantung lo dua kali bahkan tiga atau empat kali lebih cepat, saat lo denger nama dia disebut.
Ketika lo terlambat menyadari sesuatu yang harusnya disadari dari awal.
Ketika lo bingung apa yang harus lo pilih.
Ketika lo kecewa dengan sikap temen deket lo.
Ketika lo sadar rasanya kehilangan.
Ketika lo ngeluarin semua unek unek lo ke orang yang ga salah apa-apa.
Ketik lo ga menghargai sedikit waktu yang sebenernya berharga, sampai lo sadar semuanya udah berlalu.
Ketika air mata lo jatuh tanpa sebab.
Ketika gue sadar bahwa kita ga akan pernah jadi kita.
Ketika lo muak dengan "gue ngerti kok perasaan lo", karena pada kenyataannya lo ga ngerti dan ga ngerasain apa yang gue rasain.
Dan kita semestinya terus melangkah maju, bukan berjalan mundur atau bahkan hanya untuk menoleh ke belakang.
Karena kita baru akan ngerti, ketika kita udah ngerasain hal itu sendiri.
Comments
Post a Comment